Makalah "Ecological Footprint"


MAKALAH
PENGANTAR LINGKUNGAN

ECOLOGICAL FOOTPRINT


 










Dosen : Fitralia Elyza, S.Si., M.Si.

Disusun Oleh :
Alvie Nanda Gutama
25117091


PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2019

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Ekological Footprint” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Lingkungan.

Makalah ini berisi tentang penjelasan singkat tentang ecological footprint ,contoh perhitungan dalam ecological footprint dan pentingnya ecological footprint . Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Besar harapan penulis dengan makalah ini dapat menjadi inspirasi atau sarana edukasi bagi pembaca yang belum mengatahui apa itu ecological footprint .Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.

Bandar Lampung, 06 Februari 2019

Alvie Nanda Gutama


DAFTAR ISI









BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar  Belakang


Aktivitas yang sering kita lakukan sehari-hari yang tanpa kita sadari telah merusak alam/ lingkungan disekitar kita dengan melakukan eksplorasi terhadap semua sumber daya yang ada demi memenuhi kepentingan manusia, padahal bumi atau lingkungan yang kita tinggali memiliki kapasitas daya dukung dan tampungnya sendiri. Kita tidak menyadari bahwa bumi hanya ada satu dengan terus-menerus melakukan eksplorasi terhadap lingkungan tanpa henti. Padahal setiap kita memainkan satu peran dalam  memastikan kesehatan masa depan dan kesejahteraan bagi semuanya di planet ini. Pilihan yang bertanggung jawab dapat membantu kita menghemat energy, melindungi habitat dan membangun masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat di dunia.

Kesadaran masyarakat terhadap pemanasan global meski tetap merusak bumi telah memicu gerakan cinta lingkungan secara besar-besaran. Sekarang hampir semua perusahaan besar sudah menerapkan kebijakan “teknologi hijau”. Terlepas dari bagaimana sikap perusahaan besar, kita sebagai penduduk biasa yang tinggal di bumi ini juga ikut serta dalam melestarikan lingkungan secara pribadi, baik lingkungan di dunia nyata maupun lewat dunia maya.
Konsep “Ecological footprint” ini pada awalnya dibangun oleh Profesor Willian Rees dari Universiti British Colombia pada tahun 1992. Kini konsep jejak ekologi telah digunakan dengan meluas sebagai petunjuk kelestarian alam sekitar. Jejak ekologi dapat membantu pihak pembuat kebijakan merancang sistem kehidupan manusia. Manusia di dalam memenuhi kehendak menjalankan aktivitas ekonomi seperti pertanian dan sebagainya. Melalui jejak ekologi, penggunaan sumber alam oleh manusia dapat diketahui, semua penggunaan tenaga seperti tenaga biomas,air,bahan binaan kepada kiraan ukuran tanah yang dinamakan global hektar (atau di dalam unit yang dinamakan gha).




1. 2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud Ecological Footprint ?

2.      Bagaimana perhitungan Ecological Footprint ?

3.      Mengapa Ecological Footprint dibutuhkan


1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan

1.      Untuk menjabarkan apa yang dimaksud dengan Ecological Footprint
2.      Untuk menjabarkan bagaimana perhitungan dalam Ecological Footprint
3.      Untuk menjabarkan mengapa Ecological Footprint dibutuhkan


Manfaat

1.      Menjadikan pembaca mengerti tentang Ecological Footprint
2.      Menjadikan pembaca mengetahui bagaimana perhitungan dalam Ecological Footprint
3.      Menjadikan pembaca mengetahui pentingnya Ecological Footprint






BAB II

 PEMBAHASAN



2.1 Pengertian  Ecological Footprint

Ecological Footprint adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar.
Ecological Footprint dapat digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini, dan menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi.
Ecological Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang kita produksi dan disetarakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara biologis dalam satuan luasan hektar (ha).

2.2 Perhitungan dalam Ecological Footprint

Ecological footprint (jejak ekologi) adalah suatu metode penghitungan sumberdaya yang memperkirakan konsumsi sumberdaya alam dan penyerapan limbah yang diperlukan sebuah populasi manusia atau kegiatan ekonomi dalam bentuk :
1.        Luas lahan area produktif (Wackernagel and Rees, 1996).
       Analisis jejak ekologi ini menghitung dampak aktifitas manusia terhadap alam. Metode ini mampu menjawab pertanyaan dasar pembangunan berkelanjutan, yaitu seberapa  besar  sumberdaya alam yang telah digunakan manusia dibandingkan dengan ketersediaannya sehingga konsep ini dapat membantu mencapai pembangunan keberlanjutan. Menurut Wackernagel et.al. (2005) penelitian tentang jejak ekologimerupakan salah satu upaya  mendukung keberhasilan pemerintah nasional ataupun lokal dalam membantu penduduknya  hidup berkecukupan baik sekarang maupun dimasa depan. Walaupun keberadaan modal alami, kemampuan alamuntuk menyediakan sumber daya dan pelayanan ekologi bukanlah  satu-satunya penentu keberhasilan ini. Namun tanpa modal alami, visi tersebut menjadi  tidak mungkin untuk diwujudkan. Hasil penelitian Globalfootprint Network tahun 2006 dengan populasi penduduk dunia 6,6 milyar jiwa, menunjukan total biocapacity  (kapasitasproduksi secara hayati) adalah 11,9 milyar global hektar (gha) atau 1,8 gha perkapita, sedangkan total jejak ekologi adalah 17,1 milyar gha atau 2,6 gha perkapita. Hal    ini berarti rata-rata penduduk bumi mengalami defisit 0,8 gha, yang berarti diperlukan 1,44 planet bumi untuk menopang kehidupan manusia. Penggunaan bumi berdasarkan jejak  ekologi tahun 2006 adalah jejak karbon(carbon footprint) sebanyak 9,1 milyar gha, jejak pertanian (cropland footprint)3,7 gha, jejak hutan (forest footprint) 1,8 gha, jejak penggembalaan (grazingfootprint) 1,4 gha, jejak perikanan (fisheries footprint) 0,6 gha dan jejak terbangun(build footprint) 0,4 gha (Globalfootprint network, 2006).
2.   Jika konsumsi manusia lebih besar dari biokapasitas alam akan mengakibatkan kerusakan  lingkungan akibat ekstraksi sumberdaya alam yang berlebihan dan akan menurunkan kemampuan alam dalam mendukung kebutuhan hidup manusia. Salah satu konsumsi yang besar pengaruhnya dalam perhitungan jejakekologi adalah konsumsi pangan (Wackernagel and Rees, 1996). Jejak makanan (food footprint) menghitung dampak aktifitas konsumsi pangan manusia terhadap alam. Dampak meliputi area lahan yang dibutuhkan untuk   memproduksi biomassa, lahan hutan untuk menyerap sampah dan CO2 dalam produksi tersebutdan lahan perairan dalam memproduksi perikanan. Semakin jauh lokasi  sumberpangan dengan konsumen dan semakin sering mengkonsumsi pangan kemasan, maka  semakin besar pula luasan lahan yang diperlukan untuk memenuhinya(Bond, 2002).
Contoh Perhitungan
Lembar kerja berikut adalah perhitungan kasar yg menunjukkan seberapa besar jejak ekologi saya dan bagaiman pilihan yg saya buat menjadikan jejak ekologis saya menyusut atau meluas.


Jadi, Grand Total dari Subtotal masing-masing jejak ekologi pribadi.
Penggunaan air             = 240
Makanan                       = 240
Tempat tinggal             = 260
Transportasi                 =  0
Penggunaan Energi      = 420
Pakaian                        = 150
Barang                         = 390
Grand Total                 = 1700
Jadi total keseluruhan tersebut adalah jejak ekologis pribadiku, dimana :
Total keseluruhan dibagi 100 = jejak ekologis dalam satuan hektar
Jejak ekologis pribadiku adalah 17  Hektar
Kemudian dibagi dengan 2,47105381 Acres
Maka di dapatlah 6,88 Acres yang kemudian dikurangi dengan 1,72 (dimana di dunia ini hanya menampung 1,72 bilogical productive per acres per person.). Hasilnya adalah 5,16 planet.
Jika setiap orang dunia ini melakukan hal yang sama dalam kehidupannya seperti yang saya lakukan, maka dibutuhkan 5,16 planet bumi untuk mencukupi kebutuhan konsumsi secara keseluruhan (global consumption).

2.3 Pentingnya Ecological Footprint

Peran manusia yang krusial bagi kelangsungan kehidupan tidak boleh diabaikan. Setiap tindakan, keputusan, dan kebijakan yang diterapkan sangatlah terkait dengan alam. Jadi apapun yang dilakukan manusia di bumi pasti akan memberikan dampak terhadap alam, baik itu positif maupun negatif. Meningkatnya populasi manusia merupakan suatu keputusan dari manusia sendiri. Peningkatan ini merupakan keputusan manusia yang memberi dampak negatif terhadap alam. Kebutuhan manusia akan meningkat seiring meningkatnya jumlah populasi.
Kebutuhan manusia diprediksi akan terus meningkat hingga menuju satu titik dimana bumi tidak lagi mampu untuk menyediakan biocapacity bagi manusia. Akan ada perbandingan yang sangat jauh antara kebutuhan manusia terhadap alam dengan ketersediaan alam untuk manusia, dimana jumlah demand ‘kebutuhan’ selalu diatas dari supply ‘sumber daya’.
Ecological Footprint (EF) adalah suatu cara untuk membandingkan konsumsi dan gaya hidup, dan memeriksa terhadap kemampuan alam untuk menyediakan konsumsi ini. Alat ini dapat menginformasikan kebijakan dengan kejadian bencana ekologi yang melanda negeri ini telah menjadikan meningkatnya anggaran belanja negara dana anggaran belanja rakyat. Nilai yang tidak sebanding dengan sebuah pendapatan negara yang didapat dari upaya eksploitasi yang berkontribusi pada bencana ekologi. Negara ini akan segera menuju kebangkrutan bila defisit ekologi tidak tertangani dengan segera.

Segitu pentingnya Ecological Footprint untuk dipermasalahkan. Kebiasaan yang bisa jadi masalah serius seperti: naik kendaraan umum, beli produk lokal, online shopping, penggunaan bahan kimia seperti kosmetik, beli makanan instan, dan lain lain.


BAB III

PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Ecological Footprint dapat digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini, dan menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan ataukah sudah melewati, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi.

3.2 Saran

Akan lebih baik jika mengurangi Ecological Footprint seperti menghemat penggunaan air, mengurangi penggunaan energi yang berlebihan, mendaur ulang kembali atau mendaur ulang kembali barang-barang yang masih bisa digunakan.


DAFTAR PUSTAKA

-Wackernagel, Mathis and W. Rees. Our Ecological Footprint. Gabriola Island, BC: New Society Publishers, 1996.

-Monfreda, C., M. Wackernagel and D. Deumling. "Establishing national natural capital accounts based on detailed Ecological Footprint and biological capacity assessments."Land Use Policy 21 (2004): 231-246.

-Mangunjaya, Fachruddin M.2008.Bertahan di Bumi:Gaya Hidup Menghadapi Perubahan Iklim.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
-Salim, Emil.2010.Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi.Jakarta:Kompas Media Nusantara.
-Indrawan, Mochamad, dkk.2007.Biologi Konservasi.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

Komentar

Postingan Populer